Semarang, CyberNews. Acara pulang kampung atau mudik saat libur lebaran sudah menjadi tradisi bagi masyarakat perantauan. Kesempatan setahun sekali berkumpul dengan keluarga seakan tidak bisa dilewatkan.
Sebab itu, tak jarang berbagai cara dilakukan para perantau agar bisa pulang dan berkumpul di hari yang besar bagi umat Islam itu. Dampaknya, tak sedikit antisipasi keselamatan dan keamanan selama di perjalanan terabaikan. Seperti yang sudah terjadi tahun-tahun sebelumnya, keteledoran semacam itu seringkali dialami pengendara kendaraan pribadi. Namun, tidak sedikit pula, risiko di perjalanan juga dirasakan penumpang angkutan umum.
Kabid Perhubungan Darat Dihubkominfo Kota, Kusnendar, menyampaikan beberapa tips mudik yang aman, baik dari kecelakaan maupun ulah manusia. Secara umum, dia menegaskan pentingnya kesiapan fisik dan penguasaan rute mudik. "Selain itu, asal menaati rambu lalu lintas, pasti aman," katanya, Jumat (20/8).
Bagi pengendara kendaraan bermotor, persiapan fisik bisa berupa pemeriksaan kendaraan maupun kesiapan stamina tubuh pengendara. Selain itu, pengendara tidak boleh mamaksakan diri berkendara saat mengantuk, sedia perlengkapan perjalanan, seperti peta, obat-obatan, dan lainnya. Alat komunikasi juga perlu dibawa, hanya saja jangan digunakan saat mengemudi.
Demikian pula bagi pemudik yang menggungakan fasilitas kendaraan umum. Tingkat kelelahan yang dialami penumpang bisa lebih kecil dibanding pengendara pribadi. Namun, resiko di perjalanan tetap menuntut perhatian sama, bahkan lebih. Itu berlaku bagi penumpang semua jenis angkutan, baik bus, kereta api, pesawat, maupun kapal laut.
Kusnendar menyarankan agar pemudik menyiapkan tiket dan uang pas saat dalam perjalanan. Pembelian tiket pun harus dilakukan pada agen resmi atau melalui tiket online. Hal itu untuk menghindari penipuan atau percaloan yang berpotensi merugikan pemudik.
